Rabu, 02 Mei 2018

FAKTOR DAYA
LISTRIK







BAB 1   Pengertian Faktor Daya Listrik
A.      Daya Aktif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B.      Daya Reaktif Induktif . . . . . . . . . . . . . . . . .
C.      Daya Reaktif Kapasitif . . . . . . . . . . . . . . . .


D.      Daya Buta . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB 2   Pembagian Faktor Daya Listrik
A.      Faktor Daya Unity . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B.      Faktor Daya Leading . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C.      Faktor Daya Lagging . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB 3   Penyebab Faktor Listrik Daya Rendah
A.      Penjelasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B.      Sumbernya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB 4   Contoh Contoh Soal Dan Pembahasan

BAB 5   Kesimpulan

BAB 1  PENGERTIAN FAKTOR DAYA      LISTRIK


      A.DAYA AKTIF

        adalah daya yang timbul akibat mengalirnya arus listrik melalui hambatan / resistor seperti lampu pijar, elemen pemanas atau heater.
Daya ini dipergunakan untuk melakukan kerja atau dengan kata lain daya yang benar-benar digunakan sesuai dengan kebutuhan tenaga listrik.
Satuan dari daya aktif ini adalah Watt atau kilo Watt.

      B.DAYA REAKTIF INDUKTIF

          adalah daya yang timbul akibat mengalirnya arus  listrik melalui kumparan-kumparan kawat 
     seperti pada motor-motor listrik, transformer, balast pada lampu neon dll.

      C.DAYA REAKTIF KAPASITIF

           adalah daya yang timbul akibat mengalirnya arus listrik pada sebuah  kapasitor.
Satuan dari daya reaktif ini adalah volt ampere reaktif ( VAR ) atau kilo volt ampere reaktif (KVAR).

      D.DAYA BUTA

adalah hasil perkalian antara arus dan tegangan listrik pada suatu beban.
Secara matematis dinyatakan dengan persamaan :

      S =  √3 x V x I      ( untuk sistem 3 phase )

dimana :
V = tegangan antar phase dari sistem, satuan volt
 I =  arus listrik beban, satuan ampere
S =  daya buta , satuan volt ampere.



BAB 2    PEMBAGIAN FAKTOR DAYA LISTRIK


       A.FAKTOR DAYA UNITY

           adalah keadaan dimana arus listrik yang mengalir se fasa dengan tegangan atau tidak terjadi pergeseran fasa antara tegangan dengan arus listrik (nilai Cos φ = 1). Faktor daya unity akan muncul apabila pada suatu rangkaian listrik menggunakan beban bersifat resistansi murni.

         B.FAKTOR DAYA LEADING (MENDAHULUI)

          adalah keadaan dimana fasa tegangan drop pada beban mendahului (leading) terhadap tegangan sumbernya. Hal tersebut disebabkan oleh beban yang bersifat kapasitansi atau memiliki nilai reaktansi kapasitif (XC), karena beban kapasitor menyebabkan pergeseran fasa sebesar φ.

         C.FAKTOR DAYA LAGGING (TERTINGGAL)

adalah keadaan dimana fasa arus listrik tertinggal (lagging) terhadap tegangan sumbernya. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh beban yang bersifat induktansi atau memiliki nilai reaktansi induktif (XL), karena beban pada umumnya berupa induktor atau lilitan yang menyebabkan pergeseran fasa sebesar φ.

         -) CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

1. 11 batang lampu TL 36 W dirangkai secara seri pada sumber tegangan bolak-balik, jika diketahui total daya semu pada rangkaian lampu tersebut adalah  792 VA. Berapakah nilai faktor daya nya?
Diketahui : P = 36 W x 11 = 396 W
                   S = 792 VA
Ditanya    : cos φ = ?

Jawab :                                                       :

2. Jika suatu alat  listrik memiliki daya reaktif  120 VAR, dan daya semu sebesar 200 VA. Berapakah faktor reaktif nya?
Diketahui : Q = 120 VAR
                   S = 200 VA
Ditanya    : sin φ = ?
Jawab       :



BAB 3    PENYEBAB FAKTOR DAYA LISTRIK RENDAH


       A.PENJELASAN

            Penyebab utama  Faktor Daya  suatu sistim jaringan listrik mejadi rendah adalah beban induktif . Pada sebuah rangakaian induktif murni , arus akan tertinggal sebesar 90 ° terhadap tegangan , perbedaan yang besar pada sudut fase antara arus dan tegangan ini akan menyebabkan faktor daya mendekati nilai nol

                Umumnya  , semua rangkaian listrik memiliki sifat Kapasitansi dan Induktansi ( kecuali rangkaian resonanasi atau rangkaian tuning dimana reaktansi induktif = reaktansi kapasitif ( Xc = XL ) , sehingga rangkaian menjadi bersifat resistif ) , karena sifat Kapasitansi dan Induktansi beban pada sebuah rangkaian listrik akan menyebabkan perbedaan sudut fase ( θ ) antara arus dan tegangan sehingga menimbulkan faktor daya

          B.SUMBERNYA


Berikut ini adalah beberapas sumber yang menyebabkan rendahnya faktor daya (power faktor) pada sistim jaringan listrik :
  1. Motor Induksi Satu Phasa atau Tiga Phasa,umumnya motor induksi baik yang satu phasa maupun tiga phasa memiliki faktor daya yang rendah yaitu , ketika berbBeban penuh , Power Faktor = 0,8 -0.85 , dan ketika dibebani rendah (tanpa beban) berkisar pada  0.2 -0.3
  2. Variasi besar kecilnya beban pada jaringan sistem tenaga listrik . Pada periode beban rendah , tegangan suplai meningkat yang meningkatkan arus magnetizing yang menyebabkan faktor daya menurun
  3. Tungku pembakaran/pemanas pada industri
  4. Lampu penerangan yang memanfaatkan gas neon
  5. Transformer
  6. Arus Harmonic



BAB 4    CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

-) Sebuah motor listrik mempunyai daya 37 KW pada tegangan 380 volt, 50 Hz, efisiensi motor 0,9. faktor daya listrik motot tersebut 0,6 dan disuplai dari sumber listrik dengan menggunakan  kabel sepanjang 180 meter dan hambatan kabel 0,0005 ohm / meter. Motor listrik ini bekerja 160 jam / bulan. Biaya listrik / Kwh = 680,-.
Dari data-data tersebut diatas diperoleh :

Daya listrik yang dibutuhkan :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn72EvgTz5TX9L5BkrhPmitn3CGWJpq0agwUzWVFiHxp1x_JXWDElu6b06eQ4c8oDkvr-bqVAlMLjxa3mH0_to8_GaJkdEO3dU2NOQuaL5nkgfUzMnrSOHrEKP005jh9Z-uJOXXHKUW6-W/s1600/40.PNG


Daya buta motor listrik :


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0WrUghZMwsIxjGM4J8Ww03x82eSzM58_nLhDWAR-hTF4xwnGPm7gMZsIB3FkjvgGrq4sxTkQwecOMIyIFPPFgTdYwoq9JG05fCqjLuLxrM4MV-qyeXbWLRE4SVzlIyWoiWrGSwT6sHMmq/s1600/41.PNG

Daya reaktif motor listrik :

  Q = S x sin phi
      = 68,52 x 0,8  =   54,82 Kvar

Arus listrik per phase :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC_nLlBDhKYrPaD94xCsB57QCQ9IMrBYYVY6QY2_uvJhE4RAnpyQS4cVENouD8zD1d9XMFuLe2CRp1VqvMwuIZSOiBj2CGE-5RiTv1IszIPeQI3Cu1ivbIh7ACcxDcrutF2a9KE1RkhdDP/s1600/42.PNG

Rugi-rugi pada saluran :

        P  =   3 x R x I2
            =   3  x ( 0,0005 x 180 ) x (104,22 x 104,22)
            =   2932,69 watt
            =    2,93 Kw

Total Kwh per bulan  =  ( 41,11 + 2,93 )  x  160  =   7.046,40 Kwh
Biaya listrik per bulan  =  7046,40  x  Rp. 680,-  =  Rp. 4.791.552,-

Contoh : 2

dari data-data  yang didapat dan hasil pengukuran yang dilakukan di suatu pabrik diperoleh data ;
Daya terpasang / daya buta                            =     630 KVA
Arus maksimum                                                 =     550 Ampere
Tegangan sistem                                                =     380 Volt
Faktor daya listrik / cos phi                             =     0,60
Frekwensi                                                            =     50 Hz
Faktor daya listrik pabrik tersebut akan diperbaiki menjadi 0,95 dengan menggunakan kapasitor daya.
Dari data-data tersebut diatas dapat dihitung besarnya daya aktif / beban pabrik tersebut dengan menggunakan persmaan :
        P   =   √3 x V x I x cos phi1
             =    1,73 x 380 x 550 x 0,60
             =     216.942 watt
             =     216,94 Kw
Besarnya rating kapasitor daya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
        Qc  =   P   ( tan phi1  -  tan phi2  )
dimana ;
cos phi 1 = 0,60       maka   tan phi 1  =  1,33
cos phi 2 =  0,95      maka    tan phi2  =   0,33
jadi :
         Qc  =  216,94 ( 1,33 – 0,33 )
                =  216,94 KVAr
Untuk memperbaiki faktor daya listrik / cos phi dari 0,60 menjadi 0,95 dibutuhkan power kapasitor dengan rating sebesar 216,94 KVAr atau  ( 8 x 30 KVAr ).  

CONTOH : 3

Data-data trafo dan hasil pengukuran panel untuk painting line sebagai berikut :
Daya trafo                     =  630 KVA /  957 Ampere
Tegangan sistem            =  380 Volt
Arus maksimum            =  756 Ampere
Faktor daya / cos φ        =  0,70
Frekwensi                      = 50 Hz
Faktor daya tersebut akan diperbaiki menjadi 1,00 dengan menggunakan kapasitor daya.
Dari data tersebut dapat dihitung daya aktif beban tersebut dan besarnya kapasitor daya yang akan dipasang :
               
               P   =   √3 x V x I x cos phi1
                    =   1,73 x 380 x 756 x 0,7
                     =   348.308 watt
                     =   348,30 Kw

Besarnya arus yang mengalir setelah cos φ menjadi 1,00 adalah :
              https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkUKHvD5JEC8gQLHVlTWrxVMsAkBJsaDODhHOC90xeXvZii38EuN_jlKQCN4jAOQdWOrjUFJ-re1llpqXKU047DWnfMf03qY_YfBeUqolDuX37TVdhkLYiKK3c6-JY_znDqpNxQR8ugynY/s1600/43.PNG
Sehingga ada penghematan arus sebesar 756  A – 529,2 A  =  226,8 A

Pemakaian daya trafo :
–                    
untuk cos φ   =   0,70               =              ( 756 / 957 )  x 100%     =  78,9 %
–                    
untuk  cos φ  =  1,00                =            ( 529,2 / 957 )  x 100%  =  55,29 %
sehingga ada penghematan daya sebesar 23,61 % dari 630 Kva = 148,74 Kva = 148,74 Kw

Penghematan biaya listrik per jam :
WBP    =    148,74 Kw  x 1 jam x Rp. 1020,-   =  Rp. 151.714,-
LWBP  =    148,74 Kw  x  1 jam x Rp. 680,-    =  Rp. 101.143,-

Penghematan biaya listrik per hari ( 2 shift : WBP = 3 jam ; LWBP  =  11 jam ) :
WBP    =  Rp. 151.714,-  x 3 jam    =   Rp. 455.142,-
LWBP  =  Rp. 101.143,-  x 11 jam  =   Rp. 1. 112.573,-
Total penghematan per hari ( 2 shift ) = Rp. 1.567.715,-

Kebutuhan kapasitor daya untuk panel painting line adalah :
   Qc  =   P   ( tan phi1  -  tan phi2  )
dimana ;
cos phi 1 = 0, 70     maka   tan phi 1  =  1, 02
cos phi 2 =  1,00     maka    tan phi2  =   0
jadi :
   Qc  =  348,3  ( 1,02  - 0 )
          =  355,3 KVAr    atau  (  8  x 50 KVAr ).

CONTOH : 4

Lampu TL 20 watt, voltage 220 volt dari hasil pengukuran diperoleh data sebagai berikut :
Arus     =  0,30 Ampere
Voltage =  220 volt
Berapa besarnya kapasitor yang harus dipasang agar cos φ  -nya menjadi  0,90 ?
Berapa arusnya setelah cos   φ  -nya 0,90 ?

 Jawab :
Tanpa kapasitor :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixYGzbRO8cdv3DoKCaBFZe-AU7vzf6GMSQf2a7gV28sTgNXzWEUwnCBFQOeSvFCjveBXkVEW9aiJ2rtMlFFkScWPSxbJbLoykcY8v1xE-HvMPli_IGueK99ApuxUGJdrs1IQmjMVROTHII/s1600/44.PNG




Dengan kapasitor                 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0tLyR87sz33s53bz8uoH9dIli8VmCmNmoUIU9DHoxTu9Hc8enHWU8LRSl99Cm1NmuKKr1P8mh-2XdF59cpws7dFkGYXbahuoVMHJOY48oAnLazAx05oYTn0bAhZ9v1E8ljND3NcoIKmpm/s1600/45.PNG


Sehingga :  Qc  =   QL1  -  QL2  =  62,9  -  9,63  =  53,27 Var
Kapasitor yang harus dipasang adalah :

                                 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgViYLPxVSLqX3RJnPaOdAMnBqzkFT8DVVBhnk5v46xGAWI10yWD5xvRGuxUGNEzTEDu6jPdRs5Ydd6OlTZXLBbsSbOLqZx8GsxR06fXyfmCJEbbCWTrsEfFFxWOrp0g3O_uP5hdI_qnZEU/s1600/46.PNG

BAB 5    KESIMPULAN


Faktor daya yang dinotasikan sebagai cos φ didefinisikan sebagai perbandingan antara arus yang dapat menghasilkan kerja didalam suatu rangkaian terhadap arus total yang masuk kedalam rangkaian atau dapat dikatakan sebagai perbandingan daya aktif (kW) dan daya semu (kVA). Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya selalu lebih kecil atau sama dengan satu.

Dalam sistem tenaga listrik dikenal 3 jenis faktor daya yaitu faktor daya unity, faktor daya terbelakang (lagging) dan faktor daya terdahulu (leading) yang ditentukan oleh jenis beban yang ada pada sistem.
1.      Faktor Daya Unity
Faktor daya unity adalah keadaan saat nilai cos φ adalah satu dan tegangan sephasa dengan arus. Faktor daya Unity akan terjadi bila jenis beban adalah resistif murni

2.      Faktor Daya Terbelakang (Lagging)
Faktor daya terbelakang (lagging) adalah keadaan faktor daya saat memiliki kondisi-kondisi sebagai berikut :
     1.      Beban/ peralatan listrik memerlukan daya reaktif dari sistem atau beban bersifat induktif.
     2.      Arus (I ) terbelakang dari tegangan (V), V mendahului I dengan sudut φ


3.      Faktor Daya Mendahului (Leading)

Faktor daya mendahului (leading) adalah keadaan faktor daya saat memiliki kondisi-kondisi sebagai berikut :
1.      Beban/ peralatan listrik memberikan daya reaktif dari sistem atau beban bersifat kapasitif.
2.      Arus mendahului tegangan, V terbelakang dari I dengan sudut φ




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian plc

kali ini saya akan membahas tentang pengertian PLC dan perbedaan jenis-jenis PLC langsung saja, Programmable Logic Controllers (PLC...